Drama is a show played by several people to produce a unique story. Everyone in it has their respective roles. But one thing for sure, whatever the genre of drama, there are always protagonist and antagonist figures.
The protagonist is a character who always steals attention because he is the main character in an event. Meanwhile the antagonist has his own way of seducing the audience to like him. The two character traits are always contradictory, the story will end soon if the two traits are juxtaposed.
Read Death of Sheikh Ali Jaber, Indonesian Muslim Grieves
Stories which short seem unsatisfactory, while stories that are too long like old school soap operas from Indonesia "Tersanjung" looked boring. Especially if it's a drama genre, the story must be balanced. Drama is a genre of entertainment that is very much in demand by people.
But did you know that drama doesn't just happen in entertainment, in fact our lives are also experiencing the drama. Like a song written by Indonesian musician Ahmad Albar entitled "Panggung Sandiwara", everyone has a role to play. What's your role?
Last week, I left Cilegon for Subang, my hometown. On the way using the bus, I witnessed so many dramas that were presented. But for the most part, the acting they performed made my head dizzy and sleepy. Inwardly grimacing, when did I arrive?
Read also Humans are the Number One Killers
At that time, the bus seemed empty of passengers. The driver and conductor cursing and passengers heard behind him. They lamented that the day did not support his earnings.
I also actually wanted to scream in annoyance when the street singer with the face of a thug sang a discordant song in the middle of the passenger seats. "Sir, you are not the only one who is suffering!"
Even so, buskers on bus trips sometimes become protagonists where passengers love their melodious singing. At that moment, the audience will be amazed and will not hesitate to give his extraordinary gift.
37 Comments
Keberadaan pengamen di angkutan umum kalau suaranya bagus cukup menghibur juga mang, tapi kalau udah suaranya fals trus minta uangnya juga kasar, jadi kesal jadinya...
ReplyDeletememang bener
DeleteDrama paling melow yang aku alami, duduk di bis sendirian tanpa kekasih sementara di luar jendela hujan dan angin sahut-sahutan dan supir bis tak henti-henti memutar lagu Biarkan Aku Menangisnya Tommy J. Pissa
ReplyDelete#curhat #eaaaa
haha ngenes ya
Deletega tau kenapa tiep baca sepenggal cerita di blog ini, aku kok kayak nemu ciri khasnya ya hahahhaha #ga kok ini nyata adanya, saya ga peres loh 🤣
ReplyDeletesoalnya kalimatnya ini rasa apa ya...duh sampe susah saya ngomongnya wkwkwk...pokoknya ada ciri khasnya gitulah istilah gampangnya. Kayak modelan fiksi, tapi bukan...ya seperti itu lah...as olways saya suka sih model tulisannya. Terutama part yang mencuri perhatian saya....antagonis yang selalu merayu penonton agar menyukainya dan dia punya caranya sendiri. Gambaran kekesalan dengan keluh kesah kondektur, gambaran kekesalan dengan pengamen yang seolah paling menderita di dunia ini...padahal tidak...etdahhhh...pokoknya tulisannya mas intan dikemas dalam satu packaging yang mevvah (menurutku) untuk model penceritaan bertutur seperti ini #takkasih like 2 deh 😃☺
terima kasih mbak mbul, saya senang mbak mbul menyukai tulisannya.
Delete
ReplyDeleteSebelum sampai ke ending saya seakan tak sabar dramanya seperti apa. He he ... Ternyata intinya mendarat ke pengamen. Ide yang cerdas. Dari masalah umum dirakit menjadi hal khusus. Ringkas dan padat. selamat malam ananda Sudibjo.
selamat pagi bun :D
DeleteKalau aku sih langsung tiduran aja, apalagi penumpangnya sepi tambah merdeka rasanya. Apalagi adanya pengamen pas nyanyinya lagu kenangan bersama mantan, duh tambah nyenyak nih tidurnya hehehe
ReplyDeletesaya ga bisa tidur lama lama kalo di bus
Deleteyour hometown named 'Subang'? wahhh di sini pun ada nama Subang juga. dan saya juga pernah bekerja di Subang ;-)
ReplyDeletep/s out of topic haha
saya pun pernah dengar dan baca Subang di Malaysia, haha
Deleteya, mungkin sebab dahulu main airport malaysia adalah Subang Airport before they move to KLIA ;-)
Deleteaku sering baca di facebook subang Malaysia :D
Deletegw juga pernah mengalami itu mas, melihat drama cerita orang di dalam bus dan di luar jendela kaca, gw pikir semua orang mempunyai peran sendiri di drama kehidupan ini :D
ReplyDeletenice
DeleteDrama kehidupan yg tayang siang2 gitu ya? Sering kepaksa nonton juga mas, misalnya pas namu ke rumah saudara atau lagi makan diluar sebelum pandemi. Iya sih aktingnya cringe-worthy banget, tapi itulah selera mayoritas masyarakat kayaknya.
ReplyDeletecringe worthy haha
DeleteAku sepemikiran dengan komentar dari mas Khanif.
ReplyDeleteSetiap orang punya peran atau garis hidup masing-masing.
Bicarain pengamen, aku keingetan saat naik bus umum tau2 ada sekelompok pengamen lagu Jawa. Harmonisasi suaranya gokil, keren ...karena puas kukasi aja uang banyakan 😁.
nah kalo enak, penumpang juga enak kasih tip nya
Deleterindu banget aku naik bis lama tinggal di kampung mobil angkutan pun nggak ada yang ada ojek
ReplyDeletemain ke kota mas hehe
DeleteI like it when the street singers come to my bus and sing my favorite song
ReplyDeleteI'm gonna sing along heheheh
what's your favorite?
DeleteUdh lama banget aku ga naik bis hahahaha. Terakhir sebelum nikah :D. Dulu yaaa kalo naik bis dr kantor ke halte dekat rumah, sering Nemu pengamen yg bagus2 suaranya. Aku ga keberatan ksh tips gede kalo yg suaranya memang jempolan ;). Tapi pernah juga Nemu anak punk yg nyanyi ga beres. Aku ogah kalo yg begini. Prnh tuh ada org ngsih 500 perak, dibuang dong Ama dia. Najis bgt. Udh kayak rampok jadinya
ReplyDeletebener banget. pengamen seperti itu bisanya malak doang
DeleteBusker.. salah satu diksi baru yang aku dapat hari ini. Pengamen yaa ternyata
ReplyDeleteBegitu lah, aku jg udah lama ga naik bus, udah lama jg ga nemu pengamen, kadang menghibur, kadang jg tidak.. Banyak yg suara nya ga asik. tapi yaa.. beginilah hidup, begini cara orang orang tertentu untuk mencari makan, daripada mereka berbuat kriminal, ya kan
Kriminal itu ada karena rasa terancam, terkadang pengamen juga suka melakukan ancaman.
DeleteDunia ini panggung sandiwara.....Coba kalau pengamennya nyanyinya begitu trrus auaranya merdu... kan sama dengan pengamennya itu menghibur.. penumpangnya ngasih duit.. jadi sama-sama dapat pahala..
ReplyDeletenah tergantung suaranya merdu atak tidak hehe
DeleteSorry maksudnya... Dunia ini panggung sandiwara..hehehe
ReplyDeleteDunia ini memang panggung sandiwara atau drama, apalagi sekarang lagi musim hujan plus wabah korona, ada yang rumahnya kebanjiran, ada yang meninggal karena penyakit dll
ReplyDeletebenar
DeleteLagi musim jaga jarak, semua orang menghindari kerumunan, termasuk berdesak2an dalam bus..
ReplyDeleteiya bang, tapi terakhir orang udah ga peduli itu sih wkwkwk
Deletengomongin drama dalam bis, aku banyak juga pengalamannya
ReplyDeleterute bis jember - lumajang kalau dini hari konon katanya waktunya pencopet keluar sarang.
aku pernah jam 2 pagi dari jember otw ke malang naik bis, sama temen sesama cewek juga, karena kita udah tau harus bagaimana, jadi udah siap siap aja, nggak tidur selama perjalanan dan kekepin tas terus.
dulu aku mikir siapa juga yang mau naik bis dini hari, ternyata banyak juga.
apalagi kalau bis udah masuk Pasuruan mau ke Malang, banyak pekerja yang pulang pergi, karena kerjaan di Malang
alhamdulillah selama bolakk balik pakai bus saya ga pernah liat copet sih, atau mungkin saya ga tahu..
Delete